1.
Kriptografi
Simetris :
A.
Pengertian
Kriptografi Simetris
Kriptografi
Simetris adalah adalah suatu algoritma
dimana kunci enkripsi yang digunakan sama dengan kunci dekripsi sehingga
algoritma ini disebut juga sebagai single-key algorithm. Disebut juga Kode Hill atau lebih dikenal dengan Hill cipher
merupakan salah satu algoritma kriptografi kunci simetris dan merupakan salah
satu kripto polyalphabetic. Hill cipher diciptakan oleh Lester S. Hill pada
tahun 1929 .
Teknik
kriptografi ini diciptakan dengan maksud untuk dapat menciptakan cipher yang
tidak dapat dipecahkan menggunakan teknik analisis frekuensi. Berbeda dengan
caesar cipher, hill cipher tidak mengganti setiap abjad yang sama pada
plainteks dengan abjad lainnya yang sama pada cipherteks karena menggunakan
perkalian matriks pada dasar enkripsi dan dekripsinya.
Hill cipher
merupakan penerapan aritmatika modulo pada kriptografi. Teknik kriptografi ini
enggunakan sebuah matriks persegi sebagai kunci berukuran m x m sebagai kunci
untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Dasar teori matriks yang digunakan dalam
Hill cipher antara lain adalah perkalian antar matriks dan melakukan invers
pada matriks.
Karena
menggunakan matriks sebagai kunci, Hill cipher merupakan algoritma kriptografi
kunci simetris yang sulit dipecahkan, karena teknik kriptanalisis seperti
analisis frekuensi tidak dapat diterapkan dengan mudah untuk memecahkan
algoritma ini. Hill cipher sangat sulit dipecahkan jika kriptanalis hanya
memiliki ciphertext saja (chipertext-only), namun dapat dipecahkan dengan mudah
jika kriptanalis memiliki ciphertext dan potongan dari plaintext-nya
(known-plaintext).
Sebelum melakukan pengiriman pesan, Hill cipher pengirim dan penerima harus memilih suatu suatu kunci
tertentu yang sama untuk dipakai bersama, dan kunci ini haruslah rahasia bagi
pihak yang tidak berkepentingan sehingga algoritma ini disebut juga algoritma
kunci rahasia (secret-key algorithm).
B.
Gambar
Kriptografi Simetris
C.
Contoh
Kriptografi Simetris :
Perhitungan
Matematis Dasar dari teknik hill cipher adalah aritmatika modulo terhadap
matriks. Dalam penerapannya, Hill cipher menggunakan teknik perkalian matriks
dan teknik invers terhadap matriks. Kunci pada hill cipher adalah matriks n x n
dengan n merupakan ukuran blok. Jika matriks kunci kita sebut dengan K, maka
matriks K adalah sebagai berikut :
Matriks K yang menjadi kunci ini harus merupakan
matriks yang invertible, yaitu memiliki multiplicative inverse K-1 sehingga:
K.K-1 = 1
Ingat ! Kunci harus memiliki invers karena matriks K-1
tersebut adalah kunci yang digunakan untuk melakukan dekripsi.
D.
Cara
Enkripsi:
Dengan mengkodekan atau mengubah setiap huruf abjad
dengan integer sebagai berikut: A = 0, B = 1, …, Z = 25
C = K . P mod 26
C = Cipherteks | K = Kunci | P = Plainteks
Proses enkripsi pada hill cipher dilakukan per blok
plainteks. Ukuran blok tersebut sama dengan ukuran matriks kuncinya.
Perhatikan contoh dibawah ini!
P = D O D I S P U T R A ,dikodekan/diintegerkan
menjadi
P = 3 14 3 8 18 15 20 19 17 0
Karena matriks kunci K berukuran 2, maka plainteks
dibagi menjadi blok yang masing-masing bloknya berukuran 2 karakter. Blok
pertama dari plainteks P1,2 =[3;14] kemudian dienkripsi dengan kunci K dengan
persamaan C = K . P mod 26. Karena perkalian tersebut menghasilkan lebih dari
angka 25 maka dilakukan modulo 26 pada hasil yang lebih dari 25.
Karakter yang berkorespondensi dengan 21 dan 9 adalah
V dan J. Setelah melakukan enkripsi semua blok pada plainteks P maka dihasilkan
cipherteks C sebagai berikut:
P = D O D I S P U T R A
C = V J R N P W L U R X
Cipherteks yang dihasilkan oleh enkripsi hill chiper
atau kode hill menghasilkan cipherteks yang tidak memiliki pola yang mirip
dengan plainteks atau pesan aslinya.
E.
Mencari K
Invers dan Teknik Dekripsi
Perhitungan matematis dekripsi pada hill chiper atau
kode hill ini sama halnya dengan enkripsi. Namun matriks kunci harus dibalik
(invers) terlebih dahulu dan kunci invers harus memenuhi persamaan K . K-1 = 1.
P=K-1.Cm26
Sebelum mendekripsi kita akan menginvers kunci K
terlebih dahulu, untuk menginvers kita akan menggunakan persamaan [K | I] =
K-1, proses invers ini kita akan kita lakukan dengan operasi baris/ row
operation.
Dari perhitungan diatas didapatkan K invers :
K invers ini sudah memenuhi persamaan K . K-1 = I,
berdasarkan perkalian K dengan K-1 kemudian dimodulasi dengan 26 menghasilkan I
= [1 0;0 1].
Setelah itu kita akan melakukan dekripsi terhadap
chiperteks, kemudian dirubah menjadi integer terlebih dahulu. Dengan kunci
dekripsi yang dimiliki, kriptanalis hanya perlu menerapkan persamaan (P = K-1 .
C mod 26) pada cipherteks dan kunci, sehingga menghasilkan plainteks/ pesan
asli (P = D O D I S P U T R A).
Hill cipher/ kode hill merupakan algoritma kriptografi
klasik yang sangat kuat dilihat dari segi keamanannya dnegan matriks kunci hill
cipher harus merupakan matriks yang invertible, karena disitulah letak keunikan
sekaligus kesulitan kode hill tersebut.
2.
Kriptografi
Asimetris
A.
Pengertian
Kriptografi Asimetris
Algoritma asimetris, sering juga
disebut dengan algoritma kunci publik atau sandi kunci publik, menggunakan dua
jenis kunci, yaitu kunci publik (public key) dan kunci rahasia (secret key).
Kunci publik merupakan kunci yang digunakan untuk mengenkripsi pesan. Sedangkan
kunci rahasia digunakan untuk mendekripsi pesan.
Kunci publik bersifat umum, artinya
kunci ini tidak dirahasiakan sehingga dapat dilihat oleh siapa saja. Sedangkan
kunci rahasia adalah kunci yang dirahasiakan dan hanya orang-orang tertentu
saja yang boleh mengetahuinya.
Keuntungan utama dari algoritma ini
adalah memberikan jaminan keamanan kepada siapa saja yang melakukan pertukaran
informasi meskipun di antara mereka tidak ada kesepakatan mengenai keamanan
pesan terlebih dahulu maupun saling tidak mengenal satu sama lainnya. Metode : RSA
(Rivest, Shamir, Adleman)
B.
Gambar
Kriptografi Asimetris
C.
Contoh
Kriptografi Asimetris
Contoh RSA:
• Kunci Publik:
– Pilih bil. prima p = 7 dan q = 11, n = 7.11 =77
– F(n)=(p-1).(q-1)=6.10= 60 artinya
F(n)={1,2,3,4,6,8,..,76}={x|gcd(x, n)=1}
– Pilih e dalam {x|gcd(x, 60)=1}, misalnya e=17
– Hapus p dan q dan Kunci Publik n=77, e=17
• Kunci Publik:
– Pilih bil. prima p = 7 dan q = 11, n = 7.11 =77
– F(n)=(p-1).(q-1)=6.10= 60 artinya
F(n)={1,2,3,4,6,8,..,76}={x|gcd(x, n)=1}
– Pilih e dalam {x|gcd(x, 60)=1}, misalnya e=17
– Hapus p dan q dan Kunci Publik n=77, e=17
• Kunci Rahasia:
– d = e-1 mod F(n), d .e = 1 mod 60, d =53
– 53 . 17 mod 60 = 901 mod 60 = 1 mod 60
3.
Kriptografi Hibrid
A.
Pengertian
Kriptografi Hibrid
Sistem ini
menggabungkan chiper simetrik dan asimetrik. Proses ini dimulai dengan
negosiasi menggunakan chiper asimetrik dimana kedua belah pihak setuju dengan
private key/session key yang akan dipakai. Kemudian session key digunakan
dengan teknik chiper simetrik untuk mengenkripsi conversation ataupun
tukar-menukar data selanjutnya. Suatu session key hanya dipakai sekali sesi.
Untuk sesi selanjutnya session key harus dibuat kembali.
Pendistribusian Key
-> Dalam pendistribusian suatu key dapat dilakukan dengan bermacam cara
misalnya download, diberikan secara langsung dsb. Untuk mencegah pemalsuan key
oleh pihak ketiga maka diperlukan adanya certificate.
Protokol penyetujuan key
-> Atau disebut juga protokol pertukaran key adalah suatu sistem dimana dua
pihak bernegosiasi untuk menentukan secret value. Contohnya adalah SSL (secure
socket layer).
B.
Gambar
Kriptografi Hibrid
C.
Contoh
Kriptografi Hibrid
Metode hibrida terdiri atas enkripsi simetris dengan
satu kunci (Session Key) dan enkripsi asimetris dengan sepasang kunci
(Public/Private Key).
Langkah 1 : Pengirim mengenkripsi teks
dengan Session Key.
Langkah 2 : Mengenkripsi Session Key dengan
Public Key.
Langkah 3 : Penerima men-decrypt Session Key
dengan Private Key.
0 komentar:
Posting Komentar