Photobucket

Selasa, 07 Oktober 2014

Kriptografi itu... part 2: Teknik Dasar Kripografi

1.      Substitusi
Langkah pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tabel substitusi dapat dibuat sesuka hati, dengan catatan bahwa penerima pesan memiliki tabel yang sama untuk keperluan dekripsi.
Bila tabel substitusi dibuat secara acak, akan semakin sulit pemecahan ciphertext oleh orang yang tidak berhak.

Contoh :
·         Tabel subsitusi:
A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-Q-R-S-T-U-V-W-X-Y-Z-1-2-3-4-5-6-7-8-9-0-.-,
B-F-1-K-Q-G-A-T-P-J-6-H-Y-D-2-X-5-M-V-7-C-8-4-I-9-N-R-E-U-3-L-S-W-,-.-O-Z-0

Contoh :
Plaintext: SISTEM
Chipertext: VPVCQY (TABEL SUBSITUSI), VLVWHP (CAESAR CHIPHER), FVFGRZ (ROT13)

·         Caesar Chipher:
Metode Caesar Cipher yang digunakan oleh Julius Caesar. Pada prinsipnya, setiap huruf digantikan dengan huruf yang berada tiga (3) posisi dalam urutan alfabet.
Sebagai contoh huruf “a” digantikan dengan huruf “D” dan seterusnya.
Transformasi yang digunakan adalah:

plain : a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
cipher: D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C

·         ROT 13
Pada sistem ini sebuah huruf digantikan dengan huruf yang letaknya 13 posisi darinya.
Sebagai contoh, huruf “A” digantikan dengan huruf “N”, huruf “B” digantikan dengan huruf “O”, dan seterusnya.

Secara matematis, hal ini dapat dituliskan sebagai:
C ROT13 = (M)

Untuk mengembalikan kembali ke bentuk semulanya dilakukan proses enkripsi ROT13 dua kali.
M = ROT13(ROT13(M))



2.      Blocking
Sistem enkripsi terkadang membagi plaintext menjadi blok-blok yang terdiri dari beberapa karakter yang kemudian dienkripsikan secara independen.
Dengan menggunakan enkripsi blocking dipilih jumlah lajur dan kolom untuk penulisan pesan. Jumlah lajur atau kolom menjadi kunci bagi kriptografi dengan teknik ini.
Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah berurutan pada lajur, dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya tertulis. Ciphertext-nya adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal berurutan sesuai dengan blok-nya.
Jika plaintext adalah 5 TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI maka hasil chipertext ) . Jika menggunakan teknik blocking dengan 1blok berisi 4 karakter.


Jadi ciphertext yang dihasilkan dengan teknik ini adalah:
"5K G KRTDRAEAIFKSPINAT IRO".

Plaintext dapat pula ditulis secara horizontal dan ciphertextnya adalah hasil pembacaan secara vertikal.

3.      Permutasi
Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi atau sering juga disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter dengan aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik substitusi.
Dalam teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya tetap, namun posisinya yang diacak.
Sebelum dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang sama.
Untuk contoh diatas, plaintext akan dibagi menjadi blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan aturan permutasi sebagai berikut :

Dengan menggunakan aturan diatas, maka proses enkripsi dengan permutasi dari plaintext adalah sebagai berikut :

 Ciphertext yang dihasilkan dengan teknik permutasi ini adalah:
"N ETK5 SKD AIIRK RAATGORP FI"


4.      Ekspansi
Suatu metode sederhana untuk mengacak pesan adalah dengan memelarkan pesan itu dengan aturan tertentu.
Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah dengan meletakkan huruf konsonan atau bilangan ganjil yang menjadi awal dari suatu kata di akhir kata itu dan menambahkan akhiran "an". Bila suatu kata dimulai dengan huruf vokal atau bilangan genap, ditambahkan akhiran "i".
Proses enkripsi dengan cara ekspansi terhadap plaintext terjadi sebagai berikut :


Ciphertextnya adalah:
"5AN EKNIKTAN ASARDAN RIPTOGRAFIKAN".

5.      Pemampatan
Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya adalah cara lain untuk menyembunyikan isi pesan. Contoh sederhana ini menggunakan cara menghilangkan setiap karakter ke-tiga secara berurutan.
Karakter-karakter yang dihilangkan disatukan kembali dan disusulkan sebagai "lampiran" dari pesan utama, dengan diawali oleh suatu karakter khusus, dalam contoh ini digunakan "&".
Proses yang terjadi untuk plaintext kita adalah :

Selasa, 23 September 2014

Kriptografi itu...

Halo sahabat blogger, maaf sudah lama ga posting-posting lagi dikarenakan kesibukan di dunia nyata. langsung aja kali ini mau ngepost tentang kripografi, Apa sih itu? Apa aja tekniknya? Apa aja jenis-jenisnya? Adakah perbedaannya dengan Steganografi? berikut link dari pertanyaan-pertanyaan diatas:

1. Kriptografi Part 1
2. Kriptografi Part 2
3. Kriptografi Part 3
4. Kriptografi Part 4

Sebenarnya, postingan kali ini tugas kampus yang harus dilakukan bersama anggota kelompok saya, yaitu:
Guntur Sanjaya ( 2011 – 31 – 115 )
Sisri Dayani ( 2011 – 31 – 076 )
Satya Admaja ( 2011 – 31 – 099 )
Arjumiati ( 2011 – 31 – 133 )
Elsa Maimarta ( 2012 – 31 – 002 )
R. Dirga M ( 2012 – 31 – 092 )
yang diberikan tugas oleh dosen ksk (keamanan sistem komputer), yaitu YESSY FITRIANI, ST.,M.Kom. 

Semoga link-link diatas bisa menjawab tugas yang diberikan beliau, serta menambah ilmu teman-teman tentang dasar dari sebuah kriptografi ini. slamat membaca!

Kriptografi itu... Part 1: Mengenal Kriptografi


Kriptografi (cryptography) berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua suku kata yaitu kripto dan graphia. Kripto artinya menyembunyikan, sedangkan graphia artinya tulisan. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data .Tetapi tidak semua aspek keamanan informasi dapat diselesaikan dengan kriptografi. Kriptografi dapat pula diartikan sebagai ilmu atau seni untuk menjaga keamanan pesan.

Pada prinsipnya, Kriptografi memiliki 4 komponen utama yaitu:
1.                 Plaintext, yaitu pesan yang dapat dibaca
2.                 Ciphertext, yaitu pesan acak yang tidka dapat dibaca
3.                 Key, yaitu kunci untuk melakukan teknik kriptografi
4.                 Algorithm, yaitu metode untuk melakukan enkrispi dan dekripsi

Kemudian, proses yang akan dibahas dalam artikel ini meliputi 2 proses dasar pada Kriptografi yaitu:
1.                 Enkripsi (Encryption)
2.                 Dekripsi (Decryption)
dengan key yang digunakan sama untuk kedua proses diatas. Penggunakan key yang sama untuk kedua proses enkripsi dan dekripsi ini disebut juga dengan Secret Key, Shared Key atau Symetric Key Cryptosystems.

Berikut adalah ilustrasi 4 komponen dan 2 proses yang digunakan dalam teknik kriptografi.

Enkripsi
Enkripsi (Encryption) adalah sebuah proses menjadikan pesan yang dapat dibaca (plaintext) menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca (ciphertext). Berikut adalah contoh enkripsi yang digunakan oleh Julius Caesar, yaitu dengan mengganti masing-masing huruf dengan 3 huruf selanjutnya (disebut juga Additive/Substitution Cipher):

Plaintext
Ciphertext
rumah
xasgn
motor
suzux
kompor
qusvux
dst…
Secara matematis, proses atau fungsi enkripsi (E) dapat dituliskan sebagai:
E(M) = C
dimana: M adalah plaintext (message) dan C adalah ciphertext.

Dekripsi
Dekripsi merupakan proses kebalikan dari enkripsi dimana proses ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algortima ‘pembalik’ dan key yang sama. Contoh:

Ciphertext
Plaintext
xasgn
rumah
suzux
motor
qusvux
kompor
dst…
Secara Matetamis, Proses atau fungsi dekripsi (D) dapat dituliskan sebagai:
D(C) = M
dimana: M adalah plaintext (message) dan C adalah ciphertext.



Contoh Kriptografi

 Data Asal = “ RUMAH “
     Key = 7
Data Acak ?


Kriptografi itu... Part 4: Perbedaanya dengan Steganografi

Sebelum ke perbedaannya, kita kenali dulu steganografi itu apa sih? Mari dimulai dari sejarahnya ya... Slamat Membaca,
A.     Sejarah Steganografi
Menurut sejarah teknik steganografi ini sudah ada sejak 4000 tahun yang lalu di kota Menet Khufu, Mesir. Awalnya adalah penggunaan hieroglyphic yaitu menulis menggunakan karakter-karakter dalam bentuk gambar. Ahli tulis menggunakan tulisan Mesir kuno ini untuk menceritakan kehidupan majikannya. Tulisan Mesir kuno tersebut menjadi ide untuk membuat pesan rahasia saat ini. Oleh karena itulah, tulisan Mesir kuno yang menggunakan gambar dianggap sebagai steganografi pertama di dunia (Ariyus, 2009).
Tidak hanya bangsa Mesir saja, bangsa-bangsa lain juga telah mengggunakan teknik steganografi pada masa lalu, yaitu :
1.      Teknik steganografi yang lain adalah tinta yang tidak tampak (invisible ink) yaitu dengan menggunakan air sari buah jeruk, urin atau susu sebagai tinta untuk menulis pesan. Cara membacanya adalah dengan dipanaskan di atas api. Tinta yang sebelumnya tidak terlihat, ketika tekena panas akan menjadi gelap sehingga dapat dibaca. Teknik ini digunakan oleh bangsa Romawi yang juga digunakan pada Perang Dunia II.
2.      Pada masyarakat Yunani kuno teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan lilin sebagai media pembawa pesan. Lembaran pesan akan ditutup dengan lilin. Untuk melihat isi pesan, pihak penerima harus memanaskan lilin terlebih dahulu.
3.      Bangsa Cina menggunakan cara yang berbeda pula, yaitu manusia sebagai media pembawa pesan. Orang itu akan dicukur rambutnya sampai botak dan pesan akan dituliskan di kepalanya. Kemudian pesan akan dikirimkan ketika rambutnya sudah tumbuh.
4.      Pada Perang Dunia II, bangsa Jerman menggunakan microdots untuk berkomunikasi. Penggunaan teknik ini digunakan pada microfilm chip yang harus diperbesar sekitar 200 kali. Jerman menggunakan teknik ini untuk kebutuhan perang sehingga pesan rahasia strategi tidak diketahui pihak lawan. Karena pada saat itu teknik ini merupakan teknologi baru yang belum bisa digunakan lawan.

B.      Pengertian Steganografi
Steganografi merupakan seni komunikasi rahasia dengan menyembunyikan pesan pada objek yang tampaknya tidak berbahaya. Keberadaan pesan steganografi adalah rahasia. Istilah Yunani ini berasal dari kata Steganos, yang berarti tertutup dan Graphia, yang berarti menulis (Cox et al, 2008). Steganografi adalah jenis komunikasi yang tersembunyi, yang secara harfiah berarti "tulisan tertutup." Pesannya terbuka, selalu terlihat, tetapi tidak terdeteksi bahwa adanya pesan rahasia.
Deskripsi lain yang popular untuk steganografi adalah Hidden in Plain Sight yang artinya tersembunyi di depan mata. Sebaliknya, kriptografi adalah tempat pesan acak, tak dapat dibaca dan keberadaan pesan sering dikenal (Kipper, 2004).
Istilah steganografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu steganos yang berarti penyamaran atau penyembunyian dan graphein yang berarti tulisan. Jadi, steganografi bisa diartikan sebagai seni menyembunyikan pesan dalam data lain tanpa mengubah data yang ditumpanginya tersebut sehingga data yang ditumpanginya sebelum dan setelah proses penyembunyian hampir terlihat sama (Ariyus, 2009).
Steganografi adalah seni dan ilmu berkomunikasi dengan cara menyembunyikan keberadaan komunikasi itu. Berbeda dengan Kriptografi, di mana musuh diperbolehkan untuk mendeteksi, menangkal dan memodifikasi pesan tanpa bisa melanggar keamanan tempat tertentu yang dijamin oleh suatu cryptosystem, tujuan dari steganografi adalah untuk menyembunyikan pesan dalam pesan berbahaya lainnya dengan cara yang tidak memungkinkan musuh apapun bahkan untuk mendeteksi bahwa ada pesan kedua. Secara umum, teknik steganografi yang baik harus memiliki visual / imperceptibility statistik yang baik dan payload yang cukup (Kekre et al, 2008).

C.      Kriteria Steganografi Yang Baik
Menurut Munir (2006) Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam steganografi, yaitu :
1.      Imperceptibility. Keberadaan pesan rahasia tidak dapat dipersepsi oleh inderawi. Misalnya, jika covertext berupa citra, maka penyisipan pesan membuat citra stegotext sukar dibedakan oleh mata dengan citra covertext-nya. Jika covertext berupa audio, maka indera telinga tidak dapat mendeteksi perubahan pada audio stegotext-nya.
2.      Fidelity. Mutu stegomedium tidak berubah banyak akibat penyisipan. Perubahan tersebut tidak dapat dipersepsi oleh inderawi. Misalnya, jika covertext berupa citra, maka penyisipan pesan membuat citra stegotext sukar dibedakan oleh mata dengan citra covertext-nya. Jika covertext berupa audio, maka audio stegotext tidak rusak dan indera telinga tidak dapat mendeteksi perubahan tersebut.
3.      Recovery. Pesan yang disembunyikan harus dapat diungkapkan kembali. Karena tujuan steganografi adalah data hiding, maka sewaktu-waktu pesan rahasia di dalam stegotext harus dapat diambil kembali untuk digunakan lebih lanjut.

D.     Teknik Steganografi
Menurut Ariyus (2009), ada tujuh teknik dasar yang digunakan dalam steganografi, yaitu :
1.      Injection, merupakan suatu teknik menanamkan pesan rahasia secara langsung ke suatu media. Salah satu masalah dari teknik ini adalah ukuran media yang diinjeksi menjadi lebih besar dari ukuran normalnya sehingga mudah dideteksi. Teknik ini sering juga disebut embedding.
2.      Substitusi, data normal digantikan dengan data rahasia. Biasanya, hasil teknik ini tidak terlalu mengubah ukuran data asli, tetapi tergantung pada file media dan data yang akan disembunyikan. Teknik substitusi bisa menurunkan kualitas media yang ditumpangi.
3.      Transform Domain, teknik ini sangat efektif. Pada dasarnya, transformasi domain menyembunyikan data pada transform space. Akan sangat lebih efektif teknik ini diterapkan pada file berekstensi JPG.
4.      Spread Spectrum, sebuah teknik pengtransmisian menggunakan pseudo-noise code, yang independen terhadap data informasi sebagai modulator bentuk gelombang untuk menyebarkan energi sinyal dalam sebuah jalur komunikasi (bandwidth) yang lebih besar daripada sinyal jalur komunikasi informasi. Oleh penerima, sinyal dikumpulkan kembali menggunakan replika pseudo-noise code tersinkronisasi.
5.      Statistical Method, teknik ini disebut juga skema steganographic 1 bit. Skema tersebut menanamkan satu bit informasi pada media tumpangan dan mengubah statistik walaupun hanya 1 bit. Perubahan statistik ditunjukkan dengan indikasi 1 dan jika tidak ada perubahan, terlihat indikasi 0. Sistem ini bekerja berdasarkan kemampuan penerima dalam membedakan antara informasi yang dimodifikasi dan yang belum.
6.      Distortion, metode ini menciptakan perubahan atas benda yang ditumpangi oleh data rahasia.
7.       Cover Generation, metode ini lebih unik daripada metode lainnya karena cover object dipilih untuk menyembunyikan pesan. Contoh dari metode ini adalah Spam Mimic. Sumber : A Siregar, Universitas Sumatera Utara

E.      Contoh Steganografi :
Chandwik Florence adalah perenang wanita yang berambisi untuk menyeberangi selat Catalina. Ia berusaha menyeberang sejauh 26 mil dan pada hari itu tampak hambaran es dan kabut yang begitu tebal. Namun ketika dia memulai perjuangannya setelah hampir 16 jam berjuang, Florence menatap ke depan. Tetapi dia hanya melihat kabut tebal dan dia tidak dapat melihat daratan. Akhirnya dia memutuskan untuk menyerah. Karena Florence tak pernah mengira jika di balik kabut itu adalah daratan yang menjadi tujuan terakhirnya. Untuk itu Florence begitu menyesal karena hanya tinggal setengah mil lagi dia sudah bisa berhasil.
Hanya tinggal penyesalan yang dirasakan Florence. Akhirnya Florence sadar kalau dia menyerah justru di saat dia hampir berhasil. Namun dia menyerah bukan karena dinginnya air laut. Yang bukan pula karena kelelahan. Adalah karena dia tidak bisa melihat daratan atau kehilangan tujuan.
Untuk melihat tujuan adalah hal penting bagi sebagian orang. Namun Tuhan melatih kita bukan hidup karena melihat tapi hidup karena percaya. Tetapi bila kabut kehidupan membuat tujuan kita terlihat kabur dan samar, kita tetap percaya dan terus melangkah. Ungkapan cerita di atas adalah jika kita sudah begitu jauh melangkah percayalah bahwa kemenangan sudah ada di depan mata. Kita justru jangan menyerah di saat terakhir, ingatlah seberapa keras kita telah berjuang tetaplah bersemangat dan yakin bahwa di suatu titik di balik kabut itu adalah kemenangan kita. Menyelesaikan apa yang kita mulai jangan menyerah hanya karena kabut yang menutupi pandanganmu. Untuk itu jangan biarkan orang lain membelokkan arah tujuanmu, sukses adalah hak kita yang Tuhan telah sediakan.

Dari paragraf di atas setelah diambil huruf pertama dari setiap kalimat, maka kata kuncinya steganografinya adalah CINTAKU HANYA UNTUKMU.

Contoh lagi Steganografi  :
·                 sapi ini milik peternakan Alam Nusantara
·                 anak kuda unik
·                 dengan itik
·                 domba ayam lembu akan makan
·                 hanya anak tupai ini makan ubi

Apabila kalimat-kalimat di atas diambil huruf pertamanya saja dari masing-masing kata makan akan didapatkan hasil :
Simpan aku di dalam hatimu

F.       Perbedaan Steganografi dengan kriptografi
Perbedaan yang mendasar mengenai kriptografi dan steganografi adalah hasil tampilan pesan ketika sudah disisipi pesan rahasia. Pada kriptografi pesan yang sudah disisipi pesan rahasia akan sangat berbeda dengan pesan sebelum disisipi pesan rahasia. Maka bagi pihak ketiga yang melihat pesan hasil keluaran kriptografi akan curiga walaupun pihak ketiga tersebut juga tidak mengetahui maksud dari pesan tersebut.
Sedangkan pada steganografi, pesan yang sudah disisipi pesan rahasia akan tampak sama (dengan kasat mata) dengan pesan sebelum disisipi pesan rahasia (pesan rahasia tersamarkan dalam cover text). Sehingga pihak ketiga tidak tahu bahwa dibalik pesan asli (cover text) tersembunyi pesan rahasia dibaliknya. Keuntungan steganografi dibandingkan dengan kriptografi adalah bahwa pesan dikirim tidak menarik perhatian sehingga media penampung/cover text yang membawa pesan tidak menimbulkan kecurigaan pihak ketiga.
Tambahan, keuntungan lainnya adalah untuk nge-gombalin pasangan. Hahahaha.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons